RESUME
KONSEP DASAR IPS SD II
KONSEP-KONSEP
DASAR DAN
TUJUAN
SOSIOLOGI
DISUSUNOLEH:
KELOMPOK
1
DOSEN
PEMBIMBING
PENDIDIKAN GURU
SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
2018
SOSIOLOGI
A.
HAKEKAT DAN PENGERTIAN SOSIOLOGI
1.
Hakekat
Sosiologi
ialah ilmu sosial, ini berarti sosiologi berusaha mempelajari tentang kenyataan
hubungan antar gejala-gejala di dalam masyarakat.
Berdasarkan
penerapannya di dalam kehidupan, ilmu sosiologi digolongkan menjadi ilmu pengetahuan
murni (pure science) dan dapat menjadi ilmu terapan (applied science)
Sosiologi
merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat abstrak dan bukan pengetahuan yang
konkret, sehingga yang menjadi perhatian adalah bentuk serta pola peristiwa di
dalam masyarakat secara menyeluruh, tidak hanya peristiwa itu sendiri.
Sosiologi
bertujuan untuk menghasilkan pengertian dan pola manusia serta masyarakatnya.
Sosiologi meneliti dan mencari tentang prinsip dan hukum umum dari interaksi
manusia serta bentuk, isi, sifat, dan struktur masyarakat.
Sosiologi
merupakan ilmu pengetahuan yang umum, bukan khusus. Artinya sosiologi
mempelajari gejala-gejala pada interaksi antar sesama manusia.
2.
Pengertian
Secara terminologi sosiologi berasala dari bahsa yunani, yakni kata socius
dan logos. Socius yang berarti kawan, berkawan, ataupun bermasyarakat.
Sedangkan logos berarti ilmu atau dapat juga berbicara tentang sesuatu. Dengan
demikian, secara harafiah istilah sosiologi dapat diartikan ilmu tentang
masyarakat(Spencer dan Inkeles,1982:4; Abdulsyani, 1987:1). Oleh karena itu,
sosiologi sebagai disiplin ilmu yang mengkaji tentang masyarakat maka
cakupannya sangat luas, dan cukup sulit untuk merumuskan suatu definisi yang
mengemukakan keseluruhan pengertian, sifat, dan hakikat yang dimaksud dalam
beberapa kata dan kalimat.
Beberapa defenisi sosiologi menurut para ahli:
a.
Pititrim
Sorokin(1928:760-761), mengemukakan bahwa sosiologi adalah suatu ilmu tentang
hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial, contohnya
antara gejala ekonomi dan non ekonomi, seperti agama gejala keluarga dengan
moral, hukum dengan ekonomi, dan sebagainya.
b.
William Ogburn dan Meyer F.
Nimkoff(1959:12-13) berependapat bahwa sosiologi adalah penelitian secara
ilmiah terhadap interaksi social dan hasilnya yaitu organisasi sosial.
B.
KONSEP-KONSEP DASAR SOSIOLOGI
Konsep
dapat didefinisikan sebagai istilah yang meliputi kata atau frase untuk
menjelaskan sesuatu yang lebih luas cakupannya.
Konsep dasar sosiologi merupakan
istilah ilmiah yang seringkali muncul dalam pembahasan sosiologi.
Konsep-konsep dasar sosiologi,antara
lain :
1.
Struktur
Sosial
Struktur
sosial sebagai konsep dasar sosiologi adalah keseluruhan unsur-unsur pokok
dalam dunia sosial yang meliputi lapisan sosial beserta nilai dan norma sosial
dan interaksinya dengan institusi sosial. Secara sederhana, kita bisa melihat
sebuah kampung yang pada malam takbiran begitu ramai anak-anak membawa obor.
Kita bisa katakan bahwa struktur sosial masyarakat di kampung itu didominasi
muslim yang menjalankan tradisi takbiran pada malam lebaran. Seperti yang
disampaikan sebelumnya, struktur sosial mencakup nilai dan norma. Nilai dan
norma bisa terinspirasi dari agama yang mengatur kehidupan masyarakat, termasuk
bagaimana tradisi suatu masyarakat dipraktikkan.
2.
Interaksi
Sosial
Interaksi adalah
suatu hubungan timbal balik untuk mancapai suatu keinginan, tujuan maupun
penyampaian maksud untuk hidup bersama dengan manusia lainnya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya.
3.
Kontak
Sosial
Interaksi sosial
merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang berdasarkan
norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di dalam masyarakat. Kontak
sosial merupakan awal terjadinya interaksi social baik dilakukan secara
langsung ataupun tidak.
4.
Komunikasi
Komunikasi adalah
“suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi,
dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan
lingkungan dan orang lain.
5.
Konflik
Konflik sosial
adalah suatu keadaan masyarakat yang mengalami suatu pertikaian antara
anggotanya yang mengakibatkan terancamnya keutuhan msyarakat tersebut yang
dilator belakangi dengan perbedaan kepentingan antar anggota.
6.
Akulturasi
Akulturasi adalah
peleburan dua unsure kebudayaan yang berbeda tanpa menghilangkan ciri khas
kebudayaan masing-masing.
7.
Norma
Norma (norm) adalah
standar perilaku.
8.
Nilai
Nilai adalah gagasan
mengenai apakah pengalaman berarti atau tidak berarti. Nilai mengarahkan
perilaku dan pertimbangan seseorang.
9.
Agama
Agama merupakan
pedoman hidup untuk meraih kebahagiaan disunia dan diakhirat. Sebagai umat
beragama, seseorang harus menjalankan kewajiban dan menjauhi larangan Tuhan.
10.
Wewenang
Wewenang adalah
kekuasaan yang ada pada seseorang atau sekelompok orang, yang mempunyai
dukungan atau mendapat pengakuan dari masyarakat.
11.
Lingkungan
Lingkungan adalah
(1) daerah (kawasan dsb) yg termasuk di dalamnya; (2) bagian wilayah dl
kelurahan yg merupakan lingkungan kerja pelaksanaan pemerintahan desa.
12.
Integrasi
Integrasi (integration)
adalah suatu proses pengembangan masyarakat dimana segenap kelompok ras dan
etnik mampu berperan serta secara bersama-sama dalam kehidupan budaya dan
ekonomi.
13.
Dis
Integrasi
Disintegrasi adalah
suatu keadaan dimana tidak ada keserasian pada bagian-bagian dari suatu
kebulatan yang dikarenakan adanya pertentangan-pertentangan. Disintegrasi dapat
dirumuskan sebagai suatu proses berpudarnya norma-norma dan nilai-niai dalam
masyarakat karena peubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan.
14.
Pengendalian
Sosial
Pengendalian social
(social control) adalah segenap cara dan proses yang digunakan oleh suatu
kelompok atau masyarakat untuk menjamin terciptanya konformitas para anggotanya
terhadap harapan kelompok atau masyarakat itu.
15.
Strata
Sosial
Strata Sosial adalah
menurut Drs. Robert M.Z. Lawang adalah penggolongan orang-orang yang termasuk
dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut
dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.
16.
Penyimpangan
Sosial
Penyimpangan adalah
setiap perilaku yang dinyatakan sebagai suatu pelanggaran terhadap norma-norma
keelompok atau masyarakat.
17.
Sistem
sosial
Sistem
sosial adalah proses berpola yang menunjukkan hubungan-hubungan sosial baik
individu atau kelompok di dalam sistem lingkungannya yang lebih luas. Secara
sederhana kita bisa mengartikan sistem sosial sebagai pola interaksi masyarakat
yang khas, dalam arti memiliki keunikan sendiri dibanding lingkungannya. Sistem
sosial bekerja sebagaimana yang ditunjukkan oleh interaksi antara individu atau
kelompok yang berada di dalamnya. Misalnya, seseorang yang menempati posisi
sosial sebagai sekretaris desa akan dihormati oleh warga sekitarnya. Kita dapat
mengatakan begitulah sistem sosial yang ada di masyarakat desa bekerja.
18.
Proses
sosial
Proses
sosial sebagai konsep dasar sosiologi adalah pengaruh yang sifatnya timbal
balik dalam lingkup kehidupan sosial. Lingkup kehidupan sosial meliputi
beberapa aspek yang kompleks. Misalnya, keputusan untuk menyekolahkan anak
dipengaruhi oleh umur si anak, kondisi ekonomi keluarga, ketersediaan atau
kualitas sekolah dan guru yang ada. Proses sosial meliputi hubungan timbal
balik beberapa aspek yang kompleks tersebut dalam sebuah kehidupan sosial.
19.
Institusi
sosial
Institusi
sosial atau lembaga sosial dalam konsep dasar sosiologi adalah suatu sistem
yang menunjukkan keterkjalinan antara nilai dan norma untuk mewujudkan kehendak
sosial atau menjalankan fungsi sosial. Contoh instusi sosial adalah keluarga.
Di Indonesia, keluarga merupakan unit terkecil dari institusi sosial yang
bernama keluarga. Dalam keluarga terdapat keterjalinan nilai dan norma yang
diorientasikan untuk menjalankan fungsi-fungsi keluarga.
20.
Organisasi
sosial
Organisasi
sosial sebagai konsep dasar sosiologi memiliki kemiripan dengan institusi
sosial. Organisasi sosial dapat didefinisikan sebagai hubungan kerjasama antar
individu yang mengorientasikan pola perilaku anggotanya untuk mencapai tujuan
bersama. Secara sederhana, kita bisa melihat perkumpulan formal seperti partai
politik sebagai organisasi sosial. Kita juga bisa melihat supporter sepak bola
yang mengorganisir dirinya ketika timnya bertanding sebagai organisasi sosial.
Di luar itu, sangat banyak contoh lainnya.
21.
Perubahan
sosial
Perubahan sosial dalam konsep dasar sosiologi adalah perubahan struktur dan
lapisan sosial serta hubungan di dalamnya yang terjadi dalam kurun waktu
tertentu. Terbentuknya masyarakat informasi, yang semula masyarakat industri
adalah contoh perubahan sosial. Perubahan struktur dan lapisan sosial tentu
berimplikasi pada perubahan norma dan nilai meskipun skalanya tidak selalu
besar. Perubahan tersebut memengaruhi perubahan lainnya yang laebih kongrit
seperti perilaku individu atau kelompok.
22.
Individu
Kata lain
individu adalah personal, perorangan, atau privat. Individu dalam sosiologi
biasanya berperan sebagai subjek atau agensi. Subjek atau agensi secara
implisit memiliki kekuasaan, kehendak, kebebasan untuk bertindak. Namun
kekuasaan, kehendak, atau kebebasan tersebut tidak berada di ruang hampa,
melainkan selalu dalam konsteksnya sehingga ada hubungan antara tindakan
subjektif dengan lingkungan, antara agensi dengan struktur.
23.
Masyarakat
Masyarakat
dalam konsep dasar sosiologi adalah sekumpulan individu yang saling bergaul,
berinteraksi daam suatu pola yang ajeg. Cikal bakal kata masyarakat adalah dari
bahasa Arab, yaitu ’syakara’ yang artinya turut serta. Dalam bahasa Inggris
sering diterjemahkan menjadi ’society’, berasal dari bahasa Latin ’socius’ yang
artinya kawan. Kendati secara istilah berbeda, esensi masyarakat tetaplah sama,
yakni kumpulan individu dengan pola interaksi, hubungan dan kepentingannya.
24.
Kelompok
Kelompok
sebagai konsep dasar sosiologi lebih dekat pengertiannya dengan masyarakat yaitu
kumpulan individu. Dalam kelompok juga ada interaksi dan polanya. Namun
penekanan pada pengertian kelompok selalu berada sekitar kerjasama dan rasa
kepemilikan tiap anggotanya. Kelompok memiliki orientasi bersama sehingga di
dalamnya kerjasama lebih dominan ketimbang kompetisi.
25.
Komunitas
Komunitas
sebagai konsep dasar sosiologi juga merupakan kumpulan individu. Namun dengan
wilayah teritori tertentu. Pada perkembangannya, komunitas lebih banyak diikat
pada kesamaan visi, kepentingan atau bahkan hobi ketimbang teritori. Dikotomi
konseptual paling populer adalah komunitas perdesaan dan komunitas urban.
Sekarang, era digital memunculkan komunitas online yang lebih relevan
didefinisikan dengan interaksinya ketimbang teritorinya.
C. TUJUAN
SOSIOLOGI
Sosiologi merupakan ilmu
pengetahuan yang menyelidiki dan mempelajari tingkah laku manusia dalam
kehidupan bermasyarakat.
Tujuan
sosiologi adalah meningkatkan daya dan kemampuan manusia dalam menyesuaikan
diri dengan lingkungan hidupnya. Dengan cara mengembangkan pengetahuan yang
objektif mengenai gejala kemasyarakatan yang dapat dimanfaatkan secara efektif
dalam memecahkan masalah sosial. Contoh, seorang yang ingin membeli rumah untuk
tempat tinggal seharusnya terlebih dahulu mempelajari sifat dan karakter masyarakatnya
sesuai dengan kepribadian yang ia miliki atau tidak agar tidak menglami
kesulitan dalam beradaptasi.
Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi
mempunyai tujuan umum dan tujuan khusus.
1.
Tujuan
sosiologi secara umum, adalah menyelidiki dan mempelajari tingkah laku manusia
secara umum dalam kehidupan bermasyarakat.
2.
Tujuan
sosiologi secara khusus, adalah mempelajari berbagai sektor kehidupan
bermasyrakat, seperti pada sektor perekonomian, agama, politik, dan kebudayaan.
Berdasarkan tujuan umum dan tujuan
khusus, fungsi sosiologi dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
Memberikan
pemahaman terhadap masyarakat agar memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungannya.
2.
Memberi
masukan kepada pemerintah dalam perencanaan pembangunan dan sebelum memberlakukan
peraturan baru.
Berdasarkan
tujuan umum dan tujuan khusus, fungsi sosiologi dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1.
Memberikan
pemahaman terhadap masyarakat agar memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungannya.
2.
Memberi
masukan kepada pemerintah dalam perencanaan pembangunan dan sebelum
memberlakukan peraturan baru.
3.
Mengatasi
masalah atau konflik antar suku agar tercipta perdamaian.
4.
Memberikan
pemahaman kepada masyarakat agar dalam kehidupannya sehari-hari, selalu mau
saling menghormati dan mengharai orang lain yang berbeda suku, agama, ras,
golongan, dan sebagainya.
Selain
itu, tujuan sosiologi antara lain:
1.
Sebagai
Analisis Proses Sosiolisasi.
Francis Brown mengemukakan bahwa "Sosiologi
pendidikan memperhatikan pengaruh keseluruhan lingkungan budaya sebagai tempat
dan cara individu memperoleh dan mengorganisasikan pengalamannya".
2. Sebagai Analisis Kedudukan Pendidikan Dalam
Masyarakat.
L.A. Cook mengutamakan fungsi lembaga pendidikan
dalam masyarakat dan menganalisis hubungan sosial antara sekolah dengan
berbagai aspek masyarakat, misalnya: penyelidikan tentang hubungan antara
masyarakat pedesaan dengan sekolah rendah dan menengah atau meneliti fungsi
sekolah berhubungan dengan struktur sosial dalam lingkungan masyarakat tertentu.
3. Sebagai Analisis Sosial Disekolah Dan Antara
Sekolah Dengan Masyarakat.
Disini diusahakan menganalisis pola-pola interaksi
sosial dan peranan sosial dalam masyarakat sekolah dan hubungan orang-orang
didalam sekolah dengan kelompok-kelompok diluar sekolah.
4. Sebagai Alat Kemajuan Dan Perkembangan Sosial.
Pendidikan dianggap sebagai badan yang sanggup
memperbaiki masyarakat dimana pendidikan sebagai alat untuk mencapai kemajuan
sosial. Sekolah dapat dijadikan alat kontrol sosial yang membawa kebudayaan ke
puncak yang setinggi-tingginya.
5. Sebagai Dasar Menentukan Tujuan Pendidikan.
Sejumlah ahli memandang bahwa sosiologi pendidikan
sebagai alat untuk menganalisis tujuan pendidikan secara objektif dimana
mencoba mencapai suatu filsafat pendidikan berdasarkan analisis masyarakat dan
kebutuhan manusia.
6. Sebagai Sosiologi Terapan.
Para ahli sosiologi pendidikan menggunakan segala
sesuatu yang diketahui dalam bidang sosiologi dan pendidikan lalu memadukannya
kedalam suatu ilmu baru dengan menerapkan prinsip-prinsip sosiologi kepada
seluruh proses pendidikan.
7. Sebagai Latihan Bagi Petugas Pendidikan.
Sosiologi dapat memberikan sumbangan yang berharga
dalam menganalisis pendidikan, untuk memahami hubungan antar manusia didalam
sekolah dan struktur masyarakat tempat sekolah itu beroperasi. Sosiologi
pendidikan tidak hanya mempelajari masalah-masalah sosial dalam pendidikan
melainkan juga tujuan pendidikan, bahan kurikulum, pokok-pokok praktis, etis
dan sebagainya
Tujuan
dari mempelajari sosiologi, diantaranya:
1.
Untuk
menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum karena sosiologi meneliti
dan mencari apa yang menjadi prinsip atau hukum-hukum umum dari interaksi antar
manusia dan juga perihal sifat, hakekat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat.
Oleh karena itu, diharapkan ilmu sosiologi dapat memberikan wawasan akademis
maupun praktis.
2.
Untuk
meningkatkan kemampuan seseorang dalam menyesuaikan diri atau beradaptasi
dengan lingkungan sosialnya.
3.
Meningkatkan
pemahaman terhadap ciri-ciri dan sifat-sifat masyarakat serta meningkatkan daya
adaptasi diri dengan lingkungan hidupnya.
4.
Memahami
konsep-konsep sosiologi, seperti sosialisasi, kelompok sosial, struktur sosial,
lembaga sosial, perubahan sosial, konflik, dan integrasi sosial.
5.
Menumbuhakan
sikap, kesadaran, dan kepedulian sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
6.
Untuk
menganalisis status pendidikan di masyarakat.
7.
Untuk
menganalisis partisipasi orang-orang terdidik/berpendidikan dalam kegiatan
sosial.
D. RUANG LINGKUP SOSIOLOGI
Secara tematis, ruang lingkup sosiologi dapat dibedakan
menjadi beberapa subdisiplin sosiologi seperti:
1.
Sosiologi
pedesaan (Rura Sociologi)
Jurusanyang pertama kali
mengkhususkan sosiologi pedesaan muncul di Amerika Serikat tahun 1930 an,
kemudian muncul beberapa akademi Landgrand yang dibentuk dalam wilayah
kewenangan departemen pertanian Amerika Serikat untuk meneliti masalah pedesaan
dan melatih ahli sosiologi serta ekstensionis pedesaan untuk kerjasama
lembaga-lembaga pemerintah beserta organisasi ptani (Hightower 1973). Adapun kerangka
yang paling sering digunakan untuk mengenali berbagai temuan empiris adalah
gagasan tentang suatu “kontinum pedesaan-perkotaan”, yang berusaha menjelaskan
berbagai pendekatan pola sisial dan cultural dengan mengacu kepada tempat
masyarakat tersebut disepanjang kontinum yang bergerak dari tipe pemukiman yang
paling kota (the most urban) hingga yang paling desa (the most rural).
Selanjutnya, model penelitiannya
terfokus pada masalah-masalah, seperti penyebaran inovasi teknologi,
kesenjangan antara gaya hidup masyarakat kota dan masyarakat desa, pola
mobilitas pendidikan dan pekerjaan, serta dampak program pembangunan
masyarakat.
2. Sosiologi Industri
Sosiologi industri lahir pada kurun
waktu antara perang dunia satu dandua, serta secara matang tahun 1960an dan
awal tahun 1970an (Grint, 2000:488). Dalam perkembangannya, sosiologi industry
sejak tahun 1980an terdapat empat tema baru yang muncul dan dalam riset-riset
sosiologi industry.
a. Sosiologi industi hanya menekankan
gaya tradisional yang patriarkat, memberikan peluang munculnya lini baru, yakni
feminism dalam riset.
b. Runtuhnya komunisme di Eropa Timur,
adanya globalisasi industry, pergeseran dari fordisme (keadaan ekonomi seusai
perang) menuju post for disme, perkembangan-perkembanganteknologipengawasan danbangkitnya
individualism tampa ikatan tahun 1980an, mengantarkan bangkitnya minat
padaperan norma dan dominasi diri yang sering kali dikaitkan dengan
gagasan-gagasan Foucault dan tokoh pascamodernis lainnya (Reed dan Hughes,
1992).
c. Perkembangan teknologi informasidan
aplikasi-aplikasinya dibabidang manufaktur serta perdagangan, telah mendorong
bangkitnya kembali minat untuk mengeratkan gagasan-gagasan konstruktifis sosial
dari sosiologi ilmu pengetahuan serta teknologi ke sosiologi kerja dan industry
(Grint danWulgar 1994).
d. Asumsi bahwa pekerjaan dan produksi
merupakan kunci identitas sosial tentang argumen-argumen bahwa pola-pola
konsumsi merupakan sumber identitas individual (Hall, 1992:114).
3. Sosiologi
Medis ( medical Sociology)
4. Sosiologi
Perkotaan ( Urban Sociology)
Sosiologi
urban atau sosiologi perkotaan adalah studi sosiologi yang menggunakan berbagai
statistik di antara populasi dalam kota-kota besar. Kajiannya terutama
dipusatkan pada studi wilayah perkotaan di mana zona industri, perdagangan, dan
tempat tinggal terpusat.
5. Sosilogi
Wanita
Lahir
dan berkembangnya soiologi wanita, dimana sejarahperintisannya sejalan dengan
perkembangan gerakan feminism oleh Mary Wollstonecraft dalam bukunya
AVindication Of The Right Of Women (1779), kendati akar-akar history nya dapat
dilacak sejak lahirnya sosiologi sebagai disiplin akademik. Sosiologi wanita
merupakan suatu perspektif menyeluruh tentang keanekaragaman pengalaman yang
terstruktur bagi kaum wanita, dengan mendefinisikan sosiologi wanita dalam arti
pola-pola ketidakadilan yang terstruktur, khususnya kerangka stratifikasi
gender.
6. Sosiologi
Militer
Bidang
kajian ini menyoroti angkatan bersenjata sebagai suatu organisasi bertipe
khusus dengan fungsi sosial spesifik (Bredow, 2000:664). Fungsi-fungsi tersebut
bertolak dari suatu tujuan organisasi keamanan dan sarana-sarananya,kekuatan
serta kekerasan.
7. Sosiologi
Keluarga
Pendekatan
sosiologis dalam melihat keluarga, peranan, interaksi, dan fungsi keluarga
dalam era moderenisasi maupun pembangunan (goode, 2002: 37). Permasalahan yang
dihadapi keluarga serta penyelesaiannya, masalah hubungan dengan sosialisasi,
disorganisasi keluarga, dan masalah keluarga berencana.
8. Sosiologi
Agama
Sosiologi
agama merupakan study sosiologis yang memelajari study ilmu budaya secara impiris,
profan, dan positif yang menuju kepada praktik, struktur sosial, latar belakang
historis, pengembangan, tema universar, dan peran agama dalam masyarakat
(Goddijn, 1966:36).
9. Sosiologi
Pendidikan
Merupakan
bidang kajian sosiologi yang perintisannya selalu dikaitkan dengan sosiolog
pendidikan bernama Lester Frank Ward pada tahun 1883, yang menegaskan bahwa
untuk memperbaiki masyarakat diperlukan pendidikan (Ballantine, 1983: 11).
10. Sosiologi
Seni
Istilah
sosiologi seni digunakan dari sosiologi berbagai seni atau sosiologi seni dan
litelatur. Sedangkan sosiologi seni siswa relative jarang dikembangkan
dibandingkan sosiologi literature, drama maupun film.
E. OBJEK
DAN METODE SOSIOLOGI
1. Objek
Sosiologi
Objek
sosiologi terbagi atas dua yaitu :
a. Objek
Material
Objek
material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala dan proses hubungan
antar manusia yang mempengaruhi kesatuan hidup manusia itu sendiri.
b. Objek
Formal
Objek
formal sosiologi lebih ditekankan pada manusia sebagai makhluk sosial atau
masyarakat. Dengan demikian objek formal sosiologi adalah hubungan antar
manusia serta proses yang timbul dari hubungan manusia didalam masyarakat.
2. Metode
Sosiologi
Sebagai
suatu metode sosiologi menggunakan metode ilmiah dalam mempelajari
gejala-gejala alamiah khususnya gejala kemasyarakatan. Tekhnik dasar dalam
metode ilmiah adalah observasi ilmiah atau disebut juga penalaran. Tekhnik
resert sosiologi menurut Paul B.Horton diantara lainnya adalah sebagai berikut
:
a. Study
cross-sectional dan longitudinal
Study
cross-sectional merupakan suatu
pengamatan yang meliputi suatu daerah yang luas dan dalam jangka waktu
tertentu. Sedangkan study longitudinal adalah suatu study yang berlangsung
sepanjang waktu yang menggambarkan suatu kecendrungan atau serangkaian
pengamatan sebelum dan sesudahnya.
b. Experiment
Laboratorium dan Experiment Lapangan
Dalam
penelitian experiment laboratorium, subjek orang dikumpulkan didalam suatu
tempat atau laboratorium kemudian diberi pengalaman sesuai dengan yang
diinginkan sang peneliti kemudian dicatat kesimpulan-kesimpulan. Penelitian
experiment lapangan adalah pengamatan yang dilakukan diluar laboratorium dimana
peneliti memberikan pengalaman-pengalaman baru kepada objek secara umum
kemudian diamati hasilnya.
c. Penelitian
Pengamatan
Hampir
sama dengan experiment, tetapi dalam penelitian ini kita tidak mempengaruhi
terjadinya suatu kejadian. Soejono Soekamto mengemukakan bahwa pada dasarnya
terdapat dua jenis metode atau tekhnik yang dipergunakan dalam sosiologi, yaitu
:
Ø Metode
Kualitatif
Mengutamakan
bahan atau hasil pengamatan yang sukar diukur dengan angka-angka atau
ukuran-ukuran yang matematis, meskipun kejadian-kejadian itu nyata dalam
masyarakat. Yang termasuk metode kualitatif adalah :
1. Metode
historis, yaitu metode pengamatan yang menganalisis peristiwa-peristiwa dalam
masa silam untuk merumuskan prinsip-prinsip umum.
2. Metode
komperatif, yaitu metode pengamatan dengan membandingkan antara bermacam-macam
masyarakat serta bidang-bidangnya untuk memperoleh perbedaan dan persamaan
sebagai petunjuk tentang prilaku suatu masyarakat pertanian Indonesia pada masa
lalu dan pada masa datang.
3. Metode
study khasus, yaitu suatu metode pengamatan tentang suatu keadaan, kelompok,
masyarakat setempat, lembaga-lembaga maupun individu-individu. Alat-alat yang
digunakan dalam study khasus adalah :
·
Wawancara
·
Daftar pertanyaan
·
Participant opserver technique, dimana
pengamat ikut serta dalam kehidupan sehari-hari masyarakat yang diamati.
Ø Metode
Kuantitatif
Penelitian
mengutamakan bahan-bahan keterangan dengan angka-angka sehingga gejala-gejala
yang diteliti dapat diukur dengan menggunakan skala, indeks, table dan formula.
Termasuk dalam metode ini adalah metode statistic dimana gejala-gejala
masyarakat sebelum dianalisis di kuantifikasi terlebih dahulu.
Disamping
metode-metode diatas, masih adabeberapa metode lain yaitu :
1. Metode
deduktif, yaitu metode yang dimulai dari hal-hal yang berlaku umum untuk
menarik kesimpulan yang khusus.
2. Metode
induktif, yaitu metode yang mempelajari suatu gejala khusus untuk mendapatkan
kesimpulan yang bersifat umum.
3. Metode
empiris, yaitu suatu metode yang mengutamakan keadaan-keadaan nyata dalam
masyarakat.
4. Metode
rasional, yaitu metode yang mengutamakan penalaran dan logika akal sehat untuk
mencapai pengertian tentang masalah kemasyarakatan.
5. Metode
fungsional, yaitu metode yang dipergunakan untuk menilai kegunaan
lembaga-lembaga sosial masyarakat dan struktur sosial masyarakat.
DAFTAR
RUJUKAN
Abdullah.
2006. Sosiologi untuk SMP dan MTS VII.
Jakarta: PT Grasindo.
Kuswanto dan Bambang Siswanto. 2003. Sosiologi. Solo: Tiga Serangkai Dr. Duddy Mulyawan’s Site.
Nurdin, Muhetal. 2008. Ilmu
Pengetahuan Sosial. Surabaya: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Supardan. 2007. Pengantar
Ilmu Sosial. Jakarta : Bumi Aksara.